Makalah SportJersey "Pengembangan Usaha Jersey"
Disusun
Oleh :
Annisa
Amalia Alamsyah
40211951
2DA01
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.WR.WB.
Dengan
mengucap puji serta syukur bagi Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
kewirausahaan. Makalah ini juga disusun agar pembaca dapat lebih memahami
tentang wirausaha.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah ini yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum.WR.WB
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakan
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Pembatasan
Masalah
1.4
Perumusan
masalah
1.5
Tujuan
Pembelajaran
BAB
II LANDASAN TEORI
BAB
III METODELOGI PENELITIAN
BAB
IV ISI
4.1
Sejarah
Singkat
4.2
Pemasaran
4.3
Omset
4.4
Keunggulan
BAB
V ANALISIS KEBERHASILAN
BAB
VI PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar
pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau
cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau
keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan
suatu produkk barang atau jasa.
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skil (kemampuan) untuk berwirausaha karna tanpa skil (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha. Jadi skill (kemampuan) adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabilaseorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus dimiliki oleh seorang pelaku wirausaha
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjag dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan targer dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin menjalankan wirausaha. Karena tempat juga sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skil (kemampuan) untuk berwirausaha karna tanpa skil (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha. Jadi skill (kemampuan) adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabilaseorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus dimiliki oleh seorang pelaku wirausaha
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjag dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan targer dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin menjalankan wirausaha. Karena tempat juga sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
Seiring dengan perkembangan jaman pun
menunjang usaha ini dapat berkembang pesat dimana jersey Grade AAA (grade ori)
hanya dapat dibeli oleh kalangan atas karena begitu mahal harganya. Tetapi
usaha jersey yang akan saya bahas berikut ini tidak menjual dengan harga mahal.
Dengan ini pula semakin banyak peminat dan semakin banyak yang berminat membuka
usaha seperti ini. Hal ini membuat semua kalangan dapat mengenakan jersey grade
AAA (grade ori) dan tidak anak ketinggalan jaman.
1.2 Identifikasi
Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Usaha Jersey” , terkait kiat menuju sukses
dalam menjalankan usaha ini, terdapat beberapa tata cara yang perlu
diperhatikan dalam menjalankan usaha ini.
Berkaitan dengan judul makalah, maka masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebgai beikut :
1.
Apa saja hal yang perlu diperhatikan
untuk dapat memulai dan menjalankan usaha jersey ini ?
2.
Bagaimana cara agar Jersey dapat dikenal
diseluruh kalangan dan daerah ?
3.
Bagaimana cara agar usaha jesey dapat
bertahan dan berkembang dalam penjualan?
1.3 Pembatasan
Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas
dibatasi pada masalah :
1.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
memulai usaha jersey ini dan kiat-kiat dalam menjalankannya.
2.
Konsep pemasaran dalam usaha jersey.
3.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
mutu barang dan penjualannya.
1.4 Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang dan
pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1.
Bagaimana deskripsi dalam memulai dan
menjalankan usaha jersey ?
2
2.
Bagaimana deskripsi konsep pemasaran dalam
usaha jersey ?
3.
Bagaimana deskripsi hal-hal yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan mutu barang dan penjualan ?
1.5 Tujuan
Pembelajaran
Saya menyusun makalah ini untuk membahas
atau mengetahui cara-cara atau kiat-kiat untuk menjadi wirausaha yang sukses.
Dan yang saya bahas dalam makalah ini
adalah mengenai “Usaha Jersey”. Tujuan saya memilih “Usaha Jersey” sebagai
bahan pembahasan dalam makalah saya, adalah karena usaha jersey merupakan usaha
yang cukup menjanjikan di tengah perkembangan mode-mode berpakaian anak muda
jaman sekarang bahkan sekarang juga sudah meluas disemua kalangan. Dari tujuan tersebut agar tertanamnya
suatu keminatan dalam berbisnis dengan modal yang tidak begitu besar,sehingga
dari adanya suatu modal yang kita miliki kita dapat menjalankannya dan dapat
dikenal masyarakat banyak. Saya berharap makalah
ini dapat bermanfaat dan menginspiransi bagi yang membacanya khususnya bagi
anda yang berniat untuk menjalankan usaha ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk menjadi wirausaha
tentu kita harus mengerti apa yang sesungguhnya dimaksud dengan usaha, apa
tujuan kita menjalankan usaha tersebut, dan bagaimana agar usaha kita dapat
berhasil. Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
keuntungan dan keberhasilan dalam hal keuangan agar dapat memenuhi kebutuhannya
si pendiri usaha tersebut. Penjelasan lebih lanjut mengenai pertanyaan di atas
akan dibahas secara mendalam di bab isi.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penyusunan
makalah ini adalah metode observasi, kepustakaan, dan deskriptif. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta gejala yang sudah
diselidiki.
Adapun langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut:
1.
Menentukan topik yang akan dibahas
2.
Setelah itu penyusun merumuskan masalah.
3.
Mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan
data, penulis menentukan dengan cara browsing melalui internet
4.
Penyusunan makalah. Setelah tahap–tahap
sebagaimana diuraikan diatas, maka langkah selanjutnya adalah menyusun makalah
agar tujuan dan manfaat dapat dikomunikasikan.
BAB IV
ISI
4.1
Sejarah Singkat
Berbekal
dengan modal nekat, sebut saja Ari. Ia adalah seorang anak muda yang lahir di
Pekalongan tahun 1991 dan menetap di Depok, ia anak terakhir dari 5 bersaudara.
Di tempat ia tinggal sudah terkenal dari kecil pintar dalam berjualan, dari
menjual biji karet, layangan, petasan sampai boxer. Bahkan ia juga pernah diberitakan
dalam koran “Monitor Depok” karena dari kecil sudah menggeluti berbagai macam
jualan. Dan saat ini iya menggeluti usaha jersey.
Awal
mula dikenalnya nama “SportJersey” pada juli 2011, pertama kali usaha jersey ia
kenal dari temannya dan awalnya pun ia berjualan bersama temannya. Bisa disebut
temannya sebagai supplier dan si Ari ini adalah resellernya. Selama 4 bulan
lamanya usaha ini dijalankan, ia berpikir untuk memulai usahanya sendiri. Pada
bulan november – desember ia vakum dari usahanya, bukna berarti usaha jersey
ini bangkrut ya. Akan tetapi waktu vakum selama 2 bulan tersebut digunakannya
untuk memikirkan mencari pabrik di
Thailand. Dengan alasannya adalah ingin menjadi distributor tunggal jersey dari
Thailand.
Januari
2012 ahkirnya pun iya resmi menjadi distributor resmi langsung dari Thailand. Berawal
dari order puluhan hingga akhirnya mencapi 500pcs per bulan.
Dengan memperluas jaringan dan memperbaiki teknik
marketing membuat SportJersey pernah mendapat oredran msksimal hingga 1700pcs
pada bulan agustus 2012.
SportJersey
yang dikembangkan olehnya memiliki 2 orang karyawan yang membantunya dalam
mengurus dan menpromosikan usaha jersey ini. Dan beberapa orang yang selalu
gantian menemaninya ke Thailand untuk mengambil pesanan para konsumen. Nama
sportJersey pun sudah terkenal luas hingga kalimantan. Banyak juga reseller
dari aceh yang memesan ratusan jersey kepadanya.
Memasuki
tahun 2013 semakin banyaknya penjual jersey sehingga mengurangi banyaknya
konsumen terutama didaerah jabotabek. Akan tetapi dengan terjadinya masalah
pengurangan konsumen tidak membuat Ari untuk mundur dari usahanya malah ia
ingin menetap kan konsep baru untuk usahanya agar bisa terus maju.
4.2
Pemasaran
SportJersey melakukan pemasaran produk
pertama kalinya dari mulut ke mulut. Setelah itu Ari menjajakan jerseynya di
jejaring sosial, ia membuat kaskus untuk lapak dagangannya. Kemudian akhirnya
setelah sudah memiliki orderan yang sangat banyak ia mulai untuk memperbanyak
stock jerseynya dirumah. Bisa disebut membuka toko dirumah, karena tadinya
pelayanan hanya melalui jejaring sosial, komunikasi, dan melakukan pengiriman
melalui JNE atau bisa juga dengan COD (cash on delivery). Akan tetapi sekarang
para konsumen sudah dapat datang langsung ke rumahnya jika ingin order . Hal
ini dilakukan agar para pelanggan selalu mendapatkan jersey yang diinginkan,
dan dapat memilih jersey yang konsumen sukai.
4.3 Omset
Pada
awal mula SportJersey berjalan mendapatkan omset perbulan hanya Rp 2.000.000,-
sampai dengan Rp 3.000.000,- per bulannya. Dengan jumlah order 20 pcs orderan
per bulan. Tapi dari penghasilan yang baru sedikit ini malah membuat ia semakin
giat dalam usaha ini. Ia pun selalu memperluas jaringan. Yang tadinya hanya
berjualan di kaskus dan jejaring sosial lainnya, kemudian setelah omset
meningkat dan orderan meningkat hingga pemasukan 100pcs per bulan. Akhirnya ia
pun berjualan di BBM (Blackberry Massanger) memperbanyak teman hal yang pertama
yg di lakukannya.
Per
tahun 2012 ia mendapatkan omset hingga Rp 1.400.000.000,- per tahunya. Tapi
dengan orderan dan omset yg semankin meningkat ini tidak pernah luput dengan
kata “Order banyak profit kecil” walaupun sudah banyak orderan keuntungan yang
didapatkan tidak terlalu besar yang ia ambil untuk per pcs jersey.
Untuk
harga per jerseynya sendiri saat awal mula masih menjadi reseller dipasarkan
dengan harga per jersey adalah sebesar Rp 150.000,-. Kemudian setelah menjadi distributor Thailand
menjadi sebesar Rp 135.000 per jersey. Untuk harga reseller diberikan harga
sebesar Rp 125.000,- dengan minimal order 50 pcs dan 100 pcs – 500 pcs di
berikan harga sebesar Rp 115.000,- per jersey.
4.3 Keunggulan
Adapun keunggulan yang dimiliki oleh SportJersey
adalah:
1.
Keunggulan dalam pelayanan.
SportJersey
selalu mementingkan pelanggan, terutama pelanggan setia.
2.
Harga Relatif murah dari kompetitor.
3.
Jersey yang dijual dengan kualitas
terbaik Grade AAA
4.
Jersey dari distributor tunggal.
5.
Jersey didapat dari vendor atau pabrik
terbaik di Thailand, Bangkok.
6.
Stock jersey yang tersedia banyak,
sehingga jarang yang kosong.
BAB
V
ANALISIS
KEBERHASILAN
a) Kebutuhan
Pokok
Sandang, pangan, papan, kesehatan, dan
pendidikan yang dimiliki oleh pemilik usaha sudah bagus. Sudah dapat menjadi
pertimbangan bagi produsen dan konsumen. Akan tetapi untuk sebuah usaha yang
belum begitu besar masih membutuhkan bimbingan untuk memperbaiki sandang,
pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Untuk usaha ini bagi konsumen sudah
memenuhi sebagai kebutuhan pokok.
b) Hutang
Selama
menjalankan usahanya Ari tidak pernah melakukan pinjaman atau berhutang pada
bank dan kartu kredit. Tetapi pernah melakukan pinjaman kepada ayahnya untuk
modal pertama kalinya ke Thailand. Karena metode penjualan nya adalah PO (pree
order) jadi para konsumen diharapkan untuk melakukan pembayaran 50% dari harga
jersey.
c) Manfaat
Untuk Orang Lain
Banyak manfaat yang bisa dipetik dari
penjabaran makalah ini, mulai dari kegigihan si pemilik usaha, ketekunan dalam
berdagang yang ia mulai sejak kecil, dan cara ia menjajakan usahanya.
d) Gaya
Hidup
Gaya hidup yang dimiliki oleh si pemilik usaha ini
adalah gaya hidup yang sederhana.
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa makalah ini dapat memberikan banyak
pembelajaran untuk para pembaca dan juga bisa menambah wawasan kita dalam
berwirausaha dibidang industri. Kemudian kesimpulan dari isi mkalah ini adalah
Ari yang memiliki ketekunan dalam berdagang sehingga iya dapat berpenghasilan
sebanyak itu pertahunnya dalam usia yang baru di kepala 2. Dan peluang usaha
seperti ini juga mudah untuk kita mencobanya karena tidak perlu dengan modal
yang banyak.
Saran
Mungkin inilah yang dijabarkan dalam
penyusunan makalah ini meskipun masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak
terdapat kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu penulis juga membutuhkan
kritik dan saran yang membangun, agar dapat menjadi motivasi untuk membuat
makalah berikutnyayang lebih baik dari pada makalah sblmnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih
atas tugas yang diberikan oleh dosen kewirausahaan, karena penulis juga
mendapatkan wawasan dalam berwirausaha.
DAFTAR
PUSTAKA