I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Database
adalah merupakan komponen utama dan memiliki peranan yang sangat vital dari
suatu Sistem Informasi Management. Database bukan hanya sebagai sumber
infomasi Sistem Informasi Management tetapi database yang baik dapat
mengefisienkan suatu Sistem Informasi Mangement.
Sehubungan
dengan nilai vital database terhadap Sistem Informasi Management maka
dianggap perlu menyajikan secara detail Konsep dan Peranan Database dalam
Sistem Informasi Management.
II. PEMBELAJARAN
A. Konsep Sistem Database
1. Pengertian, Kriteria dan Arsitektur
Sistem Database
a. Pengertian Database
A
database consist of an organized collection of data for one or more uses,
typically in digital form (Kroencke at al, 2007). Martin
(dalam Sutabri 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang
terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada
suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan
cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat
digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan
tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah,
diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol. Penamaan database biasanya
disesuiakan dengan isinya, misal database perpustakaan, database
perikanan, statistik dan sebagainya. JAMES,F.C at al.
Sistem database adalah sekumpulan
database yang dapat dipakai secara bersama-sama, personal-personal yang
merancang dan mengelola database, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola
database serta piranti untuk mendukungnya. Buzzle. Com (2010) database as an
integrated collection or logically related data, which is stored in electronic
file (records) for easy acces.
b. Kriteria Database
Kriteria
database meliputi :
·
bersifat data oriented, bukan program
oriented,
·
dapat digunakan oleh beberapa program
aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya,
·
dapat berkembang dengan mudah baik
volume maupun strukturnya,
·
dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem
baru dengan mudah,
·
dapat digunakan
dengan cara-cara yang berbeda
·
kerangkapan data (data
redundancy) minimal
c. Aksitektur Database
Arsitek database terdiri atas tiga
tingkatan, extenal, conceptual dan internal.
Tingkatan eksternal menegaskan bagaimana pengguna mengerti pengorganisasi an
dari data, data tunggal dengan berbagai bentuk merupakan tingkatan
eksternal. Tingkatan internal menegaskan bagaimana data secara fisik
disimpan dan diproses dengan sistim komputer, tingkatan internal
meliputi biaya, penampilan, scalability, dan kegiatan operasioal
lainnya. Konseptual adalah tingkatan tidak langsung antara
internal dan eksternal.
2. Elemen Sistem Database
Sistem database
mempunyai beberapa elemen penting yaitu : database sebagai inti
sistem database, perangkat lunak untuk mengelola database, perangkat keras
sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta manusia yang mempunyai peran
penting dalam sistem tersebut. Elemen sistem database dan sub elemen disajikan
pada Tabel 4.1 berikut ini.
2
Tabel 4.1 Elemen dan sub
elemen sistem database
No
|
Elemen Sistem Database
|
Sub Elemen Sistem Database
|
1
|
Database
|
Elemen utama terdiri atas data
|
2
|
Software (perangkat lunak)
|
Terdiri dua macam : Database Management
System, DBMS danDatabase Application Software, DBAS.
|
3
|
Hardware (perangkat keras)
|
Sub elemen utama : 1) Central Processing
Unit, CPU terdiri atas :aritmetic & logic unit,
ALU; Main Memory, MU; Control Unit, CU dan 2)Storage
Unit, SU
|
4
|
Brainware (manusia)
|
Manusia merupakan elemen penting dalam sistim
database
|
Sumber : Sutabri (2005), Kroencke at al
(2007)
3. Tujuan Sistem Database
Keberhasilan
suatu Sistem Informasi Management sangat dipengaruhi oleh sistem database
yang merupakan salah satu elemen penyusun sistem tersebut, di mana semakin
lengkap/akurat/mudah menampilkan kembali data-data dalam sistem database maka
semakin meningkatkan kualitas SIM,
Tujuan
sistem database meliputi :
·
penyediaan sarana akses yang fleksibel,
·
pemeliharaan integritas data,
·
proteksi data dari kerusakan dan
penggunaan yang tidak legal serta
·
penyediaan sarana untuk penggunaan
bersama (share)
4. Manfaat Sistem Database
Penyediaan
sarana penggunaan bersama database bertujuan :
·
meminimalkan kerangkapan data
(redudancy),
·
menghilangkan ketergantungan data pada
program-program aplikasi,
·
menstandarkan definisi elemen data, dan
·
meningkatkan produktivitas
personil sistem informasi
5. Peranan Sistem Database
Sistem
Database dalam suatu Sistim Informasi sangat memegang peranan yang penting di
mana database merupakan salah satu komponen (sub sistem) penyusun sistem
informasi dan keberadannya sangat mutlak, di mana nilai dan kualitas sistem
informasi sangat ditentukan oleh nilai dan kualitas sistem database yang
digunakan untuk menyusun sistem informasi tersebut.
a. Sistem Database sebagai
infrastruktur Sistem Informasi.
Sistem
database dan sistem pengelolaan database (DBMS) berfungsi sebagai infrastruktur
sistem informasi yang dibangun suatu organisasi seperti yang disajikan pada
Gambar 4.1 dibawah ini
Sistem database sebagai sarana efektifitas dan efisiensi SIM
Sistem
database akan mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi sistem informasi
management suatu organisasi yang menggunakannya.
Keefektifannya
dapat dilihat dari hal antara lain : data-data disusun dan disimpan dalam
file-file sistem database secara baik dan benar (valid), perangkat lunak yang
digunakan telah diuji kehandalannya (akurat dan benar) sehingga sistem database
mampu memberikan dukungan yang besar ke sistem informasi.
6. Pengorganisasian File Sistim Database
Ada
beberapa tipe pengorganisasian file database :
·
susunan berurutan (sequential ),
·
indeks berurutan (indexed sequential),
·
secara acak (random) dan
·
diindeks secara acak (indexed random)
Tujuan
pengorganisasian file database :
·
menyediakan sarara pencari record bagi
pengolah data, seleksi dan penyaringan data,
·
memudahkan
penciptaan atau pemeliharaan file
Pengorganisasian
file database harus mempertimbangkan hal-hal sbb :
·
kemudahan dalam
penyimpanan dan pengambilan data,
·
kecepatan
akses/efisiensi akses
·
efisiensi
penggunaan media penyimpanan
7. Penyimpanan File Database
a. Jenis Penyimpan File Sistem Database
·
Piranti Akses Serial (Sequential
Access Storage Device, SASD),
5
Ciri-ciri
piranti sbb : proses pembacaan rekaman harus berurutan, tidak ada
pengalamatan, data disimpan dalam blok-blok, proses write hanya bisa
dilakukan sekali saja, kecepatan akses data sangat tergantung pada : kerapatan
pita, kecepatan pita, lebar celah/ gap antar blok
·
Piranti Akses Langsung (Direct Access
Storage Device, DASD),
Ciri-ciri
piranti ini sbb : pembacaan rekaman tidak harus berurutan, mempunyai alamat,
data dapat disimpan dalam karakter atau blok, proses penulisan dapat dilakukan
beberapa kali.
b. Metoda Penyimpanan File Sistim Database.
·
SEQUENTIAL ,
ciri-ciri meliputi : rekaman disimpan berdasarkan suatu kunci, pencarian
rekaman tertentu dilakukan record demi record sesuai kuncinya, rekaman ini
dapat digunakan apabila pengolahan terhadap database bersifat periodik dan
menyeluruh,
·
RANDOM, ciri-ciri meliputi :
kunci rekaman ditransformasikan ke alamat penyimpan dalam media fisik secara
acak, menimbulkan permaslahan.
·
INDEXED SEQUENTIAL ,metoda
ini mempunyai ciri-ciri sbb :merupakan gabungan antara sequentiel & random, record
disimpan secara berurutan dengan penggunaan kunci, masing-masing
record diberi indeks, pengalamatan dilakukan secara acak, perlu
penyimpanan tambahan yaitu file indeks
B. Tipe Database
Ada
beberapa tipe “database” yang dikelompokkan berbasarkan fungsinya dan secara
garis besarnya dibagi atas :
·
Flat-file Database.
Tipe flat-file database sesuai digunakan
apabila jumlah data tidak terlalu banyak. Pada tipe ininya bahwa
data selalu siap apabila diperlukan dan dapat diedit dengan tangan. Data
disusun dalam satu file atau lebih, namun dapat dikatakan bahwa kita
tidak dapat menyimpan data yang lebih kompleks pada flat-file database. Salah
satu permasalahan utama dalam penggunaan flat-file for even semi-active
database adalah bahwa fakta sangat memberi peluang untuk korupsi. Pada
tipe ini tidak ada mekanisme untuk mendeteksi kapan suatu file telah digunakan
atau dimodifikasi.
·
Relational Database.
Relational
databases seperti MySQL, Microsoft SQL Server & Oracle,
memiliki lebih banyak menggunakan struktur logikal dalam penyimpanan
data. Tabel dapat digunakan untuk menampilkan obyek ril, dengan
setiap kejadian sebagai atribut. Contoh, Tabel disebut “books” dapat
mempunyai judul kolom, penulis dan ISBN, yang menjelaskan secara terperinci
setiap buku di mana setiap lajur dalam tabel adalah buku baru. “Relation”
, hubungan datang dari kenyataan bahwa tabel-tabel dihubungkan yang satu dengan
yang lainnya, misal penulis buku dapat dihubungkan dengan tabel “authors” untuk
menyediakan lebih banyak informasi tentang penulis. Salah satu
keuntungan utama “relational model” ialah bahwa apabila database ditujukan
untuk efisiensi, tidak akan ada duplikasi berbagai data, membantu menjaga
integritas data. Relational database juga berfungsi untuk “built-in”
yang membantu to retrieve, singkat dan mengedit data dalam berbagai cara.
Selanjutnya
menurut Date (2003) dan Kroenke (2007) bahwa database dapat
dikelompokkan ke dalam 7 tipe yaitu : Operational
database, data warehaouse, analytical database, distributed database, end-user
database, external database, hypermedia database, sedang My
Project Management Expert (2009) menjelaskan bahwa database dapat
dikelompokkan ke dalam 12 tipe : relational database, operational
database, database warehouse, distributed database, end-user database, external
database, hypermedia database, navigational database, in-memory database,
document oriented data base, real-time database, analytical database. Sedangkan Buzzle
Com(2010) membedakan tipe database berdasar tujuan penyimpanan (purpose
of storage) dan cakupan data (scope of data). Selanjutnya
dikatakan bahwa berdasarkan tujuan penyimpanan, database
dikelompokkan ke dalam 7 kelas yaitu : analytical database, operational
database, data warehouse, distributed database, end-user database, external
database, hypermedia database, dan berdasarkan cakupan data. database dikelompokkan 3
tipe utama yaitu : general interest databases, discipline specific
databases, dan subject specific databases.
Uraian
tentang tipe database tersebut menurut My Project Management Expert(2009)
dan Ling Liu (2009) adalah sebagai berikut :
· Operational
Databases, tipe ini digunakan untuk menyimpan data operasi harian organisasi,
mencakup inventory management, purchases,transctions (transaksi)
dan financials (pembiayaan). Semua data
dikumpulakan dalam database yang biasanya diberi berbagai nama seperti database
operasi/produksi, database subyek – area (SADB) atau database
transaksi. Dalam Operational Database pada suatu
organisasi /instansi juga penting dimasukkan database pelanggan, database
pegawai, inventory database i.e.
· Database
Warehouses, bahwa secara umum suatu organisasi/instansi
menginginkan penyimpanan data dalam beberapa tahun. Pada perusahaan di
Inggeris penyimpanan data lama dapat mencapai enam tahun,
di Indonesia, pada instansi pemerintah data lama disimpan 10 – 20 tahun. Data
lama juga dan masih merupakan sumber informasi yang penting melalui analisis
dan perbandingan data lampau dan data saat ini mempermudah menentukan “key
trend” yang berjaya. Semua data tahunan terbut disimpan dalam “Database
Warehouse”. Data yang disimpan telah diskrening, pengeditan, dan
pengintegrasian dan tidak memerlukan terlalu banyak lagi pengeditan atau
alterasi. Pada tipe penyimpanan data seperti, spesifikasi perangkat
lunak (software requirement specification (SRS) yang dibutuhkan
telah disetujui pada perencanaan kualita proyek (projet quality plan);
· Distributed
Databases, bahwa banyak organisasi atau perusahan yang
memiliki banyak lokasi kantor, manufacturing plants, kantor
regional, kantor cabang, dan satu kantor pusat yang secara geografis letaknya
berbeda. Setiap dari kelompokkerja tersebut kemungkinan memiliki
database tersendiri yang secara bersama membentuk database organisasi atau
perusahaan. Tipe database seperti dikenal sebagai : Distibuted
Database.
· End- User
Databases, bahwa di sana ada perbedaan ketersedian
data pada lokasi kerja dari semua pengguna akhir pada banyak
organisasi/instansi. Setiap lokasi kerja merupakan suatu database skala
kecil tersendiri yang termasukdata in spreadsheets, presentation (penyajian), word
file, note pads dandownload files. Semua
yang seperti database kecil (small databases) membentuk
suatu tipe database yang disebut : End-User Database.
· External
database, bahwa diluar organisasi tersedia
banyak sekali informasi yang kemungkinan dibutuhkan oleh
organisasi/instansi. Semua database di luar organisasi yang dapat
digunakan oleh banyak perusahaan tetapi dengan akses terbatas (pendaftaran)
disebut : External Database.
· Hypermedia
Database, bahwa umumnya website memiliki berbagai halaman
media interkoneksi yang dapat meliputi : teks, vidio clips, audio clips,
· fotografi
dan grafik. Semua itu disimpan dan dipanggil dari suatu tempat
apabila ingin membuat halaman web. Semua dari itu secara bersama
membentuk “Hypermedia Database”
· Navigational
Database, bahwa navigational database memiliki aemua
items yang referensinya dari obyek lain. Dalam hal ini, satu refensi
dapat ke lainnya atau satu obyek ke obyek lainnya. Pada tipe
database ini dapat menggunakan sistim moderen seperti XPath,
seperti yang diaplilakasikan pada pengelolaan pengaturan lalu lintas udara.
C. Struktur dan Model Penyimpanan
Database
Penyimpan database bentuk relational
tablel/indexes dalam memori atau disimpan pada hard disk adalah
salah bentuk dari berbagai cara penyimpanan yaitu : ordered/unordered,
ISAM, heaps, hash bucklet, logically-blocked filesdan B+ trees. Dari
berbagai struktur penyimpanan database, B+ trees dan ISAMyang
paling banyak digunakan.
Model
Database merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai dapat
mempergunakan data secara logis. Secara umum dikenal dua model database : post
relational database models dan object database models.
1. Object
Databases Model, merupakan himpunan data dan prosedur/relasi yang
menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu database berdasarkan objek
datanya.
a. Entity Relationship
Model, merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam database berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek
di mana hubungan antar obyek digambarkan dengan simbol grafik tertentu (Gambar
4.2)
2. Record
Database Models, model ini didasarkan pada record untuk menjelaskan
kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database.
a. Relational Model,
yang menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim
database dengan mengvisualisasikan kedalam bentuk tabel yang terdiri baris dan
kolom yang menunjukkan atribut tertentu (Tabel 4.2).
Tabel
4.2 Contoh Relational Model
Kode Mata Kuliah
|
Nama Matakuliah
|
SKS
|
231 L 233
|
Oseanografi Perikanan
|
3
|
331 L 233
|
Sistim Informasi Perikanan Tangkap
|
3
|
131 L 232
|
Dasar-dasar Penangkapan Ikan
|
2
|
239 L 243
|
Managemen Agribisnis Perikanan
|
3
|
335 L 233
|
Analisis Sistim Dan Proyek Perikanan
|
3
|
Sumber : Sutabri (2003) dimodifikasi.
c. Network Model,
Network
model sering juga disebut sebagai plex model di
mana pada model ini struktur database dapat diuraikan dalam “parent” dan
“child” , kedudukanchild harus selalu lebih rendah dari parent,
sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent.
D. Pengelolaan Sistem Database
a. Pengertian DBMS
Database
Management System (DBMS) adalah seperangkat program
komputer yang mengontrol pembuatan, penanganan, dan penggunaan database.
Kroncke at al (1997 dan 2007) menjelaskan bahwa Database Management
System (DBMS) terdiri atas perangkat lunak yang mengoperasikan
database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back up dan
fasiilitas lainnya. Defiisi lain, A Database
Management Systems (DBMS) is a set of computer programs that controls the
creation, maintenance, and the use of a database.
Sistem
pengelolaan database dapat dikategorikan berdasarkan : model data yang
didukung, seperti “relational database” atau XML, tipe komputer yang
didukung, seperti “server cluster” atau “mobile phone”, bahasa
untuk mengakses database, seperi SQL atau Xquery, penampilan “trade-ofif”
seperti “maximum scale atau “maximum speed” atau lainnya. Beberaba DBMS
mencakup lebih dari kategori i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang
dilakukan pada DBMS MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server,
FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE, Clipper, FoxPro dan sebagainya.
b. Komponen RDBMS
Dalam
prakteknya, pengelolaan sistem database banyak menggunakan “relational
model” Komponen dari Relational Database Management Systemyaitu
:
·
Sublanguages, Relational
DBMS (RDBMS) termasuk Data Definition Language (DDL) untuk
menetapkan struktur database,Data Control Language (DCL) untuk
menetapkan keamanan/kontrol akses, dan Data Manipulation Language (DML)
untuk hal yang diragukan dan pembaharuan data,
·
Interface drivers,
drives ini adalah kode pustaka yang menyediakan metoda untuk mempersiapkan
pernyataan, eksekusi pernyataan, menjemput hasil dan sebagainya. Contoh
: ODBC, JBDC, MySQL/PHP, Firebird/Phyton.
·
SQL engine,
komponen ini mengartikan dan mengeksekusi pernyataan –pernyataan DDL, DCL dan
DML (termasuk tiga komponen utama (compiler, optimizer, dan executor),
·
Transaction engine,
memastikan bahwa pernyataan multiple SQL berhasil atau gagal sebagai kelompok,
berdasarkan aplikasi diktat,
·
Relational engine,
obyek relasional seperti tabel, indeks, dan Referential integrity constraints
telah diimplementasikan pada komponen ini serta
·
Storage engine,
komponen ini menyimpan dan mendapatkan kembali data dari penyimpanan kedua,
juga pengelolaan transaksi yang terjadi dan pemasukan, backup dan penemuan
kembali
Kesimpulan
Relational
Database Management System ( RDMS) adalah sistem basisdata yang memiliki
kemampuan manajement untuk menjamin ketersediaan, keamanan, reliabilitas,
konsistensi dan validitas data. DBMS menggunakan metode relasi yang didasarkan
pada teori himpunan untuk mengorganisasikan data. Data dikumpulkan dalam
sejumlah object yang disebut dengan tabel.
Sebuah
tabel memiliki sejumlah kolom (yang disebut dengan field, tuple, item, atau
attribute) dan baris untuk mengorganisasikan data yang ada. Dan biasanya
didalam RDMS kemungkinan adanya lebih dari satu relasi dalam satu tabel, yang
dapat meminimalkan redundancy data & menjaga konsistensi data.
III. KATA PENUTUP
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Referensi
Beynon-Davies,P.,
2004. Database Systems. 3nd Edition, Palgrave.
Conolly,
Thomas and Carolyn B., 2002. Database Systems. New
York.Harlow.
Date,C.J.,
2003. An Introduction to Database Systems. Eighth
EditionAddison Wesley.
http://www.my-roject-management-expert.com/different-types-of-databases-2
www.gunadarma.ac.id
www.gunadarma.ac.id